CAMAT PATI DORONG MASYARAKAT MENGELOLA SAMPAH MENJADI BERKAH
Pati, RadarMuria.Com
Sampah, menjadi persoalan sehari - hari di tengah masyarakat. Apalagi di lingkungan perkotaan. Tidak jarang keberadaannya cukup mengganggu dari segi kebersihan, keindahan dan kerapian serta potensi timbulnya gangguan penyakit terlebih bila sampah tersebut berbau dan dibiarkan berserakan.
Hal tersebut menjadi perhatian tersendiri bagi Camat Pati Budi Prasetya, S. Sos. Ia tidak ingin lingkungan di setiap desa dan kelurahan yang ada di wilayah Kecamatan Pati muncul permasalahan sampah. Semata - mata tidak hanya untuk keindahan dan kebersihan, namun bagaimana mengolah sampah menjadi berkah.
Berkaca pada keberhasilan pengelolaan sampah oleh Bank Sampah 'Sumber Berkah' yang berada di RT 02 RW 5 Juwanalan Kelurahan Pati Kidul yang meraih penghargaan tingkat nasional dan provinsi dibidang kebersihan, keindahan dan kerapian lingkungan; Camat Pati Budi Prasetya berharap keberhasilan tersebut menjadi inspirasi bagi masyarakat luas. "Selalu kami dorong agar masyarakat peduli sampah dan mengelolanya supaya menjadi berkah", jelas Budi Prasetya kepada RadarMuria.Com pada Sabtu pagi (18/8) di ruang kerjanya, kantor Kecamatan Pati Jalan Supriyadi. Hal itu pula yang menginspirasi pihaknya memunculkan tema Bank Sampah pada ajang Festival Pawai Pembangunan Kabupaten Pati dalam rangka memperingati Hari Jadi Kabupaten Pati ke - 695 dan HUT Kemerdekaan RI ke - 73.
Pada _event_ tersebut Kantor Kecamatan Pati mengikutkan satu unit kendaraan hias berkonfigurasi Bank Sampah. Dimaksudkan dengan tampilan tema itu, dapat menyampaikan misi kepada masyarakat agar tergerak dan termotivasi mengelola sampah menjadi lebih bermanfaat.
Lebih lanjut dikatakannya bahwa persoalan sampah menjadi tugas bersama dan menuntut partisipasi masyarakat. " Yang penting adalah partisipasi masyarakat. Saya sangat mengapresiasi bila warga dapat mengelola sampah dengan baik sehingga bernilai ekonomis dengan cara mendaur ulang dan atau menjadikannya sebagai pupuk kompos", harap Budi Prasetya.
Perhatian Camat Pati tidak terbatas pada sampah, tapi juga pengelolaan air. Disaat musim kering seperti ini, air menjadi sesuatu yang sangat berharga. " Oleh sebab itu selalu saya sampaikan kepada masyarakat agar menggunakan air bersih dengan bijak. Misalnya, jangan membuang sia - sia air bekas cucian. Masih bisa digunakan untuk menyiram tanaman atau keperluan lainnya", kata Budi Prasetya.
Ia berharap kepedulian masyarakat terhadap kebersihan dan keindahan lingkungan di wilayahnya tidak sekedar karena adanya penilaian atau menyambut 17 Agustus saja, namun tetap terus menjadi budaya masyarakat Pati. ( usman )
0 komentar:
Posting Komentar