KADISPERTAN KABUPATEN PATI : UBI KAYU MASIH KOMPETITIF TERHADAP TANAMAN PANGAN LAIN
Pati, RadarMuria.Com
Tanaman ubi kayu atau ketela ( _manihot utilissima_) masih menjadi andalan petani di Kabupaten Pati, terlebih pada musim panas tahun ini, harga bahan baku utama tepung tapioka itu mencapai kisaran 3.500 rupiah, bahkan beberapa saat sempat mencapai harga tertinggi 4000 ribu rupiah, dibanding harga saat panen tahun lalu.
"Ubi kayu masih kompetitif terhadap tanaman pangan lain, termasuk tebu. Bahkan ada pergeseran, petani cenderung menanam ubi kayu terdorong harga yang cukup tinggi untuk saat ini", terang Kepala Dinas Pertanian Ir. Mohtar Effendi kepada RadarMuria.Com di sela acara menghadiri _Farm Field Day_ ( FFD ) yang diselenggarakan oleh Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian - Balai Penelitian Tanaman Aneka Kacang dan Umbi ( Balitkabi ), bertempat di Balai Desa Sidomukti Kecamatan Margoyoso, beberapa waktu lalu.
Lebih lanjut Mohtar Effendi menyebut, sebagai upaya meningkatkan produksi ubi kayu, pihaknya mendorong kepada petani untuk menerapkan teknologi budidaya terutama pemakaian dosis pemupukan dan penggunaan varietas unggul. Beberapa varietas unggul, yaitu Adira 4, Malang 4, Malang 6, Litbang UK2 dan UK1 Agritan serta UJ5 yang merupakan hasil uji penelitian Balitkabi, menurutnya cukup bagus untuk dibudidayakan.
"Petani bisa memilih varietas unggul yang sesuai dan cocok untuk ditanam yang mampu menghasilkan secara maksimal. Sudah melalui uji penelitian dan bersertifikasi sehingga cukup bagus untuk dibudidayakan. Melalui Balitkabi Malang, kami berharap ketersedian bibit varietas unggul itu cukup untuk memenuhi kebutuhan petani. Dan sudah menjadi kewajiban kami untuk mendampingi petani", jelas Ir. Mohtar Effendi.
Kegiatan FFD ubi kayu berbasis bioindustri itu diselenggarakan oleh Balitkabi yang berkantor di Jalan Raya Kendalpayak Km. 8 Malang Jawa Timur, dengan tujuan untuk mendesiminasikan dan menyosialisasikan teknologi inovatif budidaya ubi kayu dan teknologi pasca panen melalui gelar teknologi, visitor plot dan temu lapang, serta untuk mengetahui prospek pengembangan usahatani ubi kayu pada pertanian bioindustri.
Selain jajaran Dinas Pertanian Kabupaten Pati, hadir pula Muspika Kecamatan Margoyoso, pengurus Gapoktan setempat, pelaku industri pengolahan ubi kayu, petani dan pengurus PKK Desa Sidomukti.
Dari Balitkabi, hadir beberapa peneliti yang kompeten di bidangnya, antara lain Ir. Joko Susilo Utomo, MP; Ph.D, Ir. Erlina Ginting, M. Sc; Dr. Kartika Noerwijati, Dr. Febria Cahya Indriani, Joko Restuono, SP dan Sri Wahyuningsih, SP.
Agenda FFD itu meliputi panen ubi kayu hasil ujicoba dan penelitian Balitkabi di lahan petani desa setempat, kunjungan industri pengolahan ubi kayu dan temu wicara antara Dinas Pertanian Kabupaten Pati bersama Balitkabi Malang dengan para petani ubi kayu. ( RM. Usman)
0 komentar:
Posting Komentar