PENERAPAN SISTEM PELAYANAN BARANG DAN PENUMPANG ANGKUTAN LAUT BERBASIS BOARDING PASS
RadarMuria.Com
Guna meningkatkan keselamatan dan keamanan pelayaran, Kementerian Perhubungan RI melalui Direktorat Jenderal Perhubungan Laut ( Dirjen Hubla ) me _launching_ Sistem Pelayanan Barang dan Penumpang Angkutan Laut Berbasis Boarding Pass. _Launching_ sistem tersebut dilakukan di Pelabuhan Tanjung Emas Semarang sekaligus sebagai pelabuhan _pilot project_ terhadap penerapan sistem itu, disamping 5 pelabuhan lainnya di Indonesia, yaitu Pelabuhan Kaliadem Jakarta, Sri Bintan Pura - Tanjung Pinang, Murhum di Bau - Bau, Tanjung Perak - Surabaya, Pelabuhan Tarakan dan Tuleha di Ambon.
Peresmian dilakukan oleh Dirjen Hubla R. Agus Purnomo di Aula Pelabuhan Tanjung Emas pada Sabtu (24/11), dihadiri para Direktur di lingkungan Dirjen, para Kepala Unit Penyelenggara Pelabuhan Terpadu ( UPPT ) Wilayah DKI Jakarta dan Jawa Tengah, para ketua asosiasi, kepala terminal khusus Pelabuhan Tanjung Emas, serta para operator pelabuhan dan kapal.
Dirjen Hubla R. Agus Purnomo mengatakan, penerapan sistem tersebut sebagai bentuk komitmen pihaknya dalam rangka meningkatkan keselamatan dan keamanan pelayaran, seperti yang telah diterapkan di bandara - bandara. " Pelabuhan Tanjung Emas akan menjadi pelabuhan steril. Setiap orang yang masuk harus memiliki ID Card dan para calon penumpang harus mempunyai boarding pass untuk bisa naik kapal", terang R. Agus Purnomo.
Menurut Agus Purnomo, sterilisasi sudah seharusnya dilakukan sesuai Peraturan Menhub Nomor PM 134 / 2016 tentang Manajemen Keamanan Kapal dan Fasilitas Pelabuhan sebagai acuan kerja bagi semua _stakeholder_. "Pelabuhan harus bebas dari orang - orang yang tidak berkepentingan", tegas Dirjen Hubla itu.
Selain memberlakukan _boarding pass_ bagi penumpang, _baggage tag_ dan informasi kapal yang terjadwal, e- ticketing, pengamanan dan pengaturan cargo penumpang dan muatan serta ruang bagasi, juga menjadi perhatian pihak pelabuhan atas penerapan sistem tersebut. "Berharap dapat meningkatkan kualitas keselamatan dan keamanan serta kualitas pelayanan kepada masyarakat, sehingga ke depan Pelabuhan Tanjung Emas dapat menjadi pelabuhan modern berkelas dunia", harap Agus Purnomo.
Demi mengimbangi sistem berbasis _boarding pass_ itu, pelabuhan juga meningkatkan fasilitas, berupa ruang embarkasi dan debarkasi, counter check in, metal detector, sinar x- ray dan timbangan barang serta fasilitas khusus untuk penyandang disabilitas.
Kepala Unit Penyelenggara Pelabuhan ( UPP ) Kelas III Juwana Kabupaten Pati Drs. Japet Simanjuntak usai mengikuti _launching_ tersebut, kepada RadarMuria.Com mengatakan, penerapan sistem layanan barang dan penumpang berbasis boarding pass akan memberi dampak positif, tidak hanya bagi pelabuhan namun juga masyarakat. Faktor keamanan dan keselamatan pelayaran, menurut Japet, menjadi komitmen dan prioritas penyelenggara pelabuhan (syahbandar), tak terkecuali Pelabuhan Juwana yang dipimpinnya itu. "Kami berharap dalam jangka waktu tidak lama lagi, Pelabuhan Juwana juga akan menerapkan sistem yang sama", ujar Japet.
Ia menyebut, akan melakukan koordinasi dengan Pemerintah Kabupaten Pati terkait hal tersebut. Karena menurutnya, penyelenggaraan dan keberadaan Pelabuhan Juwana adalah untuk kepentingan masyarakat Kabupaten Pati. "Semua untuk kepentingan Pemerintah Kabupaten Pati dan masyarakatnya, kami selaku penyelenggara akan memberi pelayanan dengan sebaik - baiknya", ujar Japet yang memimpin Pelabuhan Juwana sejak April 2017 itu.
Walaupun diakuinya, bahwa Pelabuhan Juwana saat ini hanya melayani muatan cargo, belum penumpang. Tentunya, Japet menambahkan, dengan penerapan sistem layanan itu diharapkan ke depan ada rute penumpang yang bisa dilayani oleh Pelabuhan Juwana.
"Apalagi saat ini, Pelabuhan Juwana sudah mengantongi Rencana Induk Pelabuhan yang memungkinkan dilakukan pengembangan kawasan pelabuhan meliputi sarana dan prasarana untuk meningkatkan kualitas layanan kepelabuhanan", pungkas Japet Simanjuntak. (RM. Usman)
0 komentar:
Posting Komentar