Pati, RadarMuria.Com
Mengantisipasi munculnya kerawanan di tengah masyarakat, Badan Kesbangpol (Kesatuan Bangsa dan Politik) Kabupaten Pati menggelar Rapat Koordinasi Kewaspadaan Dini, bertempat di Resto 57 Jalan A. Yani Pati, Senin (8/7).
Rakor menghadirkan 2 narasumber yaitu Pasintel Kodim 0718/Pati dan Kasat Intelkam Polres Pati, diikuti para pemangku kepentingan, Kasi Trantibum Kecamatan, FKDM (Forum Kewaspadaan Dini Masyarakat) dan perwakilan kepala desa.
Kepala Badan Kesbangpol Kabupaten Pati Drs. Susanto, MM dalam sambutan mengatakan, perlu dilakukan koordinasi dalam rangka mengantisipasi dan deteksi dini potensi kerawanan dan gangguan yang berakibat timbulnya perpecahan masyarakat.
"Untuk itu, rakor ini bertujuan menyamakan persepsi, sehingga langkah - langkah antisipasi dapat dijalankan dan dikoordinasikan", jelas Susanto.
Kewaspadaan dini daerah, menurutnya, diselenggarakan oleh pemerintah daerah dan masyarakat dengan membentuk sebuah Tim Kewaspadaan Dini.
Fungsi tim tersebut, tambahnya, adalah untuk meningkatkan peran pemerintah daerah dan partisipasi masyarakat guna memulihkan dan menjaga kondusifitas serta meningkatkan sinergitas antar perangkat daerah.
Hal itu, lanjut Susanto, tidak terlepas dari fungsi identifikasi, deteksi dan analisa berbagai ATHG (Ancaman - Tantangan - Hambatan - Gangguan).
Ia juga menilai, Kabupaten Pati dalam keadaan kondusif paska penyelenggaraan Pemilu 2019.
"Paska penyelenggaraan pemilu, Kabupaten Pati kondusif. Dan itu harus selalu kita jaga, untuk stabilitas pembangunan", terang Susanto.
Sementara itu, Pasintel Kodim 0718/Pati Lettu Inf Suwoyo sebagai narasumber dalam rakor tersebut menyampaikan pemaparan pada ruang lingkup fungsi intelijen, meliputi Rencana Pengumpulan Keterangan, Teknik Laporan dan Kegiatan Pelaporan.
Sedangkan Kasat Intelkam Polres Pati AKP Yun Iswandi mengetengahkan beberapa gambaran kondisi wilayah hukum Polres Pati, yang berpotensi menimbulkan ancaman gangguan kamtibmas.
Beberapa yang mendapat perhatian Kasat Intelkam antara lain kondisi paska pemilu, sosial budaya masyarakat dan isue radikalisme.
(RM. Usman)
Trima kasih dan apreciate kpd kawan media pers dan jurnalistik.
BalasHapusYg telah banyak membantu informasi dari berbagai penjuru.
Ini adalah merupakan salah satu kegiatan pemerintah(dhi kesbangpol Pati) yg baik, terkait tugas pokok dan fungsinya sbg fasilitator stabilisasi sosio politik di daerah.
Yg dihadirkan cukup relevan.Krn para tokoh masy.yg formal, misal FKDM, yg nota bene adlh tomasy formal bentukan pemerintah, terkesan hnyalah memenuhi regulasi yg disediakan pemerintah.
Padahal di tengah masy. Ada pula para tomasy informal(misalnya, lsm, persatuan informal lainnya, dll).
Sementara itu, stabilitas sosio politik yg tumbuh dan berkembang di tengah masy.sangat dipengaruhi oleh berbagai indikator dan komponen masy.lain.Komunitas masy yg lain,tidak hny komponen formal sebagaimana diatas.
Maka seyogyanya, lain waktu bila kesbangpol punya *gawe*,undang dan hadirkan tokoh2 LSM.
Krn bagaimanapun akan lebih paham kondisi eksisting yg tumbuh dan berkembang di masyarakat luas.Bisa menembus batas tanpa batas yg membatasi----
1.equal before the law.
2.tak kenal maka tak sayang.
3. Ibarat api/air, kecil bisa jadi kawan...kalau besar(karepe dewe) bgaimana?
Semoga filosofi kinerja dari instansi pemerintah di Pati, tak hny susun renja, operasionalkan anggaran(apbd,apbn),bikin spj, hal2 rutin formalistik prosedural saja.
Namun bisa lebih utama meningkat.
Sampai kepada output-outcome-benefit.
Salam solidaritas.
Kord.Presidium Jaringan Kerja LSM.
Ttd.
Drs.L.Salamun,MSc.
_________________
Ganesha Institute