Pati, RadarMuria.Com
Program nasional Pamsimas (Penyediaan Air Minum dan Sanitasi Berbasis Masyarakat) di Desa Kalikalong Kecamatan Tayu, menuai pro dan kontra di masyarakat setempat.
Hal itu terungkap saat sosialisasi program penyediaan air bersih tersebut, bertempat di Balai Desa Kalikalong, Jumat pagi (19/7).
Sosialisasi yang diselenggarakan oleh Satlak dan KKM mengundang lembaga desa, tokoh dan masyarakat hampir mencapai 200 orang, fasilitator program, Kepala Desa Kalikalong Choirul Anam dan Muspika Tayu.
Tokoh masyarakat setempat, Sunaryo, mewakili warga yang hadir menyampaikan keberatan dan penolakan atas rencana pembangunan Pamsimas di wilayahnya.
Hal itu penting untuk disampaikan, ungkapnya, karena warga yang tinggal di Rt 03 Rw 03 yang menjadi lokasi proyek, bersikeras menolak.
"Saya percaya program pemerintah baik. Bila warga menerima ya silakan dilanjutkan. Tapi kalo ada penolakan ya mohon dibatalkan. Karena sebelum ini tidak pernah ada sosialisasi. Lalu tiba - tiba sudah datang peralatan dan pekerja untuk melakukan pengeboran", tutur Sunaryo, yang mendapat sorak -sorai dukungan dari warga yang hadir.
Sunaryo pun tak habis pikir terkait proyek tersebut. Seperti hendak dipaksakan, menurut penilaiannya.
Apa yang diutarakan itu, bukan tanpa alasan. Sebab, lanjut Sunaryo, Desa Kalikalong adalah desa yang semenjak dulu hingga kini, tidak pernah kekurangan air.
Ia mengaku tidak bermaksud menolak program pemerintah, namun setiap program hendaknya melihat azaz kemanfaatan bagi warga.
"Desa Kalikalong cukup melimpah ruah air. Justru adanya pamsimas, timbul kekhawatiran air permukaan tanah atau sumber mata air akan tersedot dan sumur warga menjadi kering. Ini demi kelestarian anak cucu", tambahnya.
Menanggapi 'keluhan' itu, Sekretaris Kecamatan Subagyo yang hadir mewakili Camat Tayu mengatakan, hasil sosialisasi akan disampaikan kepada pimpinan untuk mendapat petunjuk lebih lanjut.
"Karena ini bukan kewenangan kami yang ada di wilayah, maka hasil rapat ini akan kami teruskan kepada pimpinan untuk mendapat petunjuk lebih lanjut", terang Subagyo.
Kepala Desa Kalikalong Choirul Anam kepada RadarMuria.Com usai acara mengatakan, sosialisasi diselenggarakan dalam rangka menyampaikan informasi kepada masyarakat terkait program pemerintah, dalam hal ini Pamsimas.
"Hari ini kami selenggarakan sosialisasi karena pada tahun ini Desa Kalikalong mendapat proyek Pamsimas. Kami undang seluruh lembaga desa dengan tujuan lembaga itu nantinya yang akan menyampaikan informasi program ini ke masyarakat" terang Choirul Anam.
Ia tidak menampik, bahwa proyek Pamsimas yang rencana dididirikan di wilayah Rt 03 Rw 03
lahan milik Badi yang juga ketua Rt setempat, mendapat penolakan warga yang tinggal di wilayah itu, sebagaimana disebutkan di atas.
"Sehingga kami urungkan dan berpindah ke lahan milik saya, dekat dengan rumah tinggal saya", terang Choirul Anam.
Walaupun demikian, Anam mengaku, kepindahan proyek Pamsimas di lingkungan tinggalnya, juga ada penolakan warga.
"Ada juga penolakan, namun tidak banyak", ujarnya.
Ia menepis anggapan bahwa proyek Pamsimas tidak pernah disosialisasikan sebelumnya.
"Proyek Pamsimas ini sebetulnya sudah direncanakan setahun lalu, sudah terbentuk Satlak dan KKM. Prinsipnya, ini bukan hanya masalah kekurangan air atau tidak. Tetapi adalah ketersediaan air bersih dan sehat untuk warga", jelas Choirul Anam selaku kepala desa yang bertanggungjawab atas pelaksanaan program tersebut.
Ia menilai ada pemahaman yang keliru di masyarakat, bahwa adanya Pamsimas akan menyedot sumber mata air dangkal, sehingga timbul kekhawatiran itu.
"Sudah kami sosialisasikan dan jelaskan, tetapi mereka tidak mau menerima. Penolakan itu tidak disertai alasan yang ilmiah. Intinya ya tidak mau gitu lah", ujarnya.
Choirul Anam juga menilai, penolakan yang dilontarkan warga saat sosialisasi itu, bukan merepresentasikan keinginan seluruh warga Kalikalong.
Menyikapi penolakan itu, pihaknya akan menunggu hasil koordinasi, walaupun sebelumnya, ia telah berkonsultasi ke Bidang Cipta Karya DPUTR dan Bupati Pati.
"Menurut pak bupati, tidak ada program pemerintah yang tidak bermanfaat untuk rakyat. Tidak mungkin akan merugikan. Jadi, harus tetap jalan", tutup Choirul Anam.
Sebagaimana diketahui, pada 2019 ini Kabupaten Pati mendapat 21 Program Pamsimas yang dianggarkan dari APBN. Untuk Kecamatan Tayu ada 4 desa penerima, satu diantaranya adalah Desa Kalikalong.
(Tim)
0 komentar:
Posting Komentar