Pati, RadarMuria.Com
Memasuki usia ke - 696 tahun, Kabupaten Pati semakin berprestasi.
Hal itu terungkap saat Sidang Paripurna Istimewa DPRD Kabupaten Pati, Selasa malam (6/8), jelang peringatan puncak Hari Jadi Pati 2019.
Sidang dipimpin oleh Ketua DPRD H. Ali Badrudin dan dihadiri Bupati Pati H. Haryanto bersama Wakil Bupati Saiful Arifin, Forkompimda, para Kepala OPD dan anggota DPRD setempat.
Bupati Haryanto dalam pidato dihadapan peserta sidang yang mengenakan pakaian adat daerah Pati itu memaparkan, sebagai daerah yang berusia 696 tahun, Kabupaten Pati telah menapaki perjalanan sejarah yang sangat panjang di bidang pemerintahan, pembangunan dan pelayanan masyarakat.
Untuk itu, bupati mengajak kepada seluruh komponen pembangunan di daerah ini untuk menjadikan Hari Jadi Pati sebagai sarana instropeksi dan evaluasi terhadap yang telah, sedang dan akan dilakukan, demi kemajuan pembangunan dan peningkatan kesejahteraan masyarakat.
Dalam kurun masa kepemimpinannya, Bupati Haryanto menyampaikan, telah banyak pencapaian kemajuan pembangunan di semua bidang.
"Berbagai prestasi dan penghargaan yang telah dicapai, merupakan kado terindah pada peringatan Hari Jadi Pati. Harus disyukuri , dipertahankan dan ditingkatkan", papar Haryanto.
Pemerintah Kabupaten Pati, sebutnya, telah bekerja keras untuk peningkatan sumberdaya manusia (SDM) dibuktikan banyaknya guru dan siswa berprestasi dan berjaya di berbagai lomba, baik pada tingkat provinsi, nasional bahkan internasional.
Juga Penghargaan Anugerah Parahita Ekapraya (APE) 2018 dari Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Peelindungan Anak RI.
"Selain itu, Pati juga meraih Penghargaan Kota Layak Anak 2019 dari kementerian tersebut", tambah Haryanto.
Bidang kesehatan, juga mampu meraih Penghargaan Pastika Parahita dari Kementerian Kesehatan RI, sebagai daerah implementasi Kawasan Tanpa Rokok.
Dalam mendorong inovasi desa berbasis pemberdayaan masyarakat, banyak kreatifitas yang mendapat apresiasi dan penghargaan.
Salah satu adalah Inovasi Bioreaktor Sistem Kapal Selam yang dikembangkan di Desa Langse Kecamatan Margorejo. Sistem ini berfungsi mengubah kotoran ternak menjadi biogas dan pupuk organik.
Inovasi tersebut keluar sebagai juara pertama inovasi desa tingkat Jawa Tengah dan bersiap mewakili provinsi ini ke lomba inovasi tingkat nasional.
Inovasi lainnya yaitu pembentukan korporasi desa dengan mendirikan layanan kesehatan bagi masyarakat berupa Klinik Pratama Bumdes Sehat. Sebuah korporasi berbasis desa, pertama di Indonesia.
Penghargaan lain, dari Kementerian PAN RB yaitu SAKIP Award atas penerapan Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah, dengan Predikat B.
Tata kelola pemerintahan dan pelayanan publik juga mendapat capaian opini Wajar Tanpa Pengecualian (WTP) dari Badan Pemeriksa Keuangan RI, secara berturut - turut selama 4 tahun terakhir.
Penghargaan berikutnya, sebagai daerah terbaik kedua se - Jawa Tengah dalam kinerja penyaluran DAK (Dana Alokasi Khusus) Fisik Tahun Anggaran 2018.
"Misi mewujudkan tata kelola pemerintahan dan pelayanan publik yang akuntabel, juga berusaha kami wujudkan dengan menjadikan Kabupaten Pati sebagai pelopor transaksi nontunai (cashless) di Jawa Tengah", lanjut bupati.
Termasuk, pelayanan publik berbasis teknologi informasi pun, terus diterapkan dengan berbagai inovasi, bertujuan memberikan pelayanan terbaik pada masyarakat.
Inovasi berbasis IT itu antara lain, Sistem Informasi Manajemen Unit Layanan Pengadaan (SIM ULP), Aplikasi SIAPAK Satpol PP yang menjadi aplikasi terbaik Satpol PP di Jawa Tengah.
"Yang paling membahagiakan, persentase penduduk miskin turun drastis di angka 9.90 persen pada 2018, dibandingkan tahun sebelumnya. Demikian pula dengan angka pengangguran", pungkas Bupati Haryanto.
Seabreg prestasi dan pencapaian tersebut, pantas menjadi kado terindah pada Hari Ulang Tahun ke - 696 Kabupaten Pati, 7 Agustus 2019.
(RM. Usman)
0 komentar:
Posting Komentar