Pati, RadarMuria.Com
Kabupaten Pati pada 2 tahun terakhir ini, menjadi tujuan investasi berbagai bidang usaha.
Sejak diluncurkan label Pati Pro Investasi, banyak investor dalam dan luar negeri mulai melirik Pati untuk tujuan mengembangkan usaha, dengan pendirian pabrik / industri.
Hal itu diungkapkan Kepala DPMPTSP (Dinas Penanaman Modal Pelayanan Terpadu Satu Pintu) Kabupaten Pati Sugiyono, AP; MSi kepada RadarMuria.Com beberapa waktu lalu.
"Alhamdulillah, cukup baik nilai investasi di Pati", tutur Sugiyono.
Disebutkannya, pada 2017 nilai investasi yang masuk di Kabupaten Pati sebesar 5.1 trilyun rupiah. Meningkat menjadi 5.6 trilyun rupiah pada 2018.
Hal itu menurut Sugiyono, karena Pati memiliki letak strategis, yaitu berada di jalur pantura, juga karena pergeseran pola investasi, yang semula di Kudus dan Jepara.
"Pati mulai dilirik dan menjadi tujuan investasi", lanjutnya.
Hal itu, sebut Sugiyono, tak lepas dari peran Bupati dan Wakil Bupati Pati dalam mempromosikan dan menyiapkan regulasi terkait investasi.
"Ini berkat dukungan pak bupati yang wellcome terhadap investasi dan jiwa enterpreneur pak wakil yang mempunyai hubungan dan jaringan yang luas sehingga mampu mendorong investasi", sebutnya.
Demikian itu, juga karena Kabupaten Pati mempunyai keunggulan di bidang pertanian, peternakan dan perikanan serta pariwisata, selaras dengan Pati Bumi Mina Tani.
Jalur pantura yang memudahkan akses arus barang dan jasa, nilai upah minimum yang tidak terlalu tinggi dan kondusifitas wilayah Kabupaten Pati yang cukup memberi kenyamanan berinvestasi, juga menjadi faktor pertimbangan para investor.
Pada tahun ini, Sugiyono mengungkapkan, akan ada investasi senilai 1.2 trilyun rupiah dari PT Zhe Zien Fashion Indonesia. Direncanakan, perusahaan garmen asal Korea itu akan membuka pabriknya di kawasan Margorejo.
"Diharapkan, keberadaan pabrik itu akan mampu menyerap sebanyak 7 hingga 10 ribu tenaga kerja", harap Sugiyono.
Termasuk, tambahnya, di kawasan Batangan yang direncanakan akan didirikan pabrik sepatu dan garmen, dari perusahaan berbeda.
Kepiawaian Pemerintah Kabupaten Pati dalam mendorong dan mengelola investasi, mendapat perhatian khusus dari Pemerintah Provinsi Jawa Tengah.
Keberadaan Pati Bisnis Forum (PBF) juga memberi andil besar terhadap perkembangan investasi di Kabupaten Pati.
Misal, pada 28 Juni lalu, PBF mengundang dan mendatangkan investor dari dalam dan luar negeri. Kegiatan pada forum itu banyak mendapat respon positif dari para investor.
Kemudian, pada 24 Juli, Pati juga menjadi narasumber utama pada Forum Bisnis Jawa Tengah yang diselenggarakan di Kota Magelang, mengupas "Sukses Menarik Investor".
Guna mendukung dan mendorong investasi, kemudahan pelayanan mendapatkan perizinan usaha, juga hal yang ditekankan oleh DPMPTSP Kabupaten Pati yang "Berkomitmen Untuk Memberikan Kemudahan Dalam Pelayanan Perizinan Kepada Masyarakat".
"Prinsipnya, selama dokumen persyaratan lengkap dan sesuai regulasinya, kami akan selesaikan secepatnya", pungkas Sugiyono.
RM. Usman
Totok Mujiarto
0 komentar:
Posting Komentar