Pati, RadarMuria.Com
Era globalisasi yang ditandai perkembangan teknologi informasi dan komunikasi serba canggih, mencuatkan kembali Kearifan Lokal dari berbagai etnis dan suku bangsa, yang sangat penting untuk memperkuat rasa keIndonesiaan dan menekan potensi perkembangan peradaban secara instan, yang dapat memicu kerawanan di masyarakat.
Berlatarbelakang hal tersebut dan berdasarkan Program Penguatan Ketahanan Bangsa, maka Bakesbangpol (Badan Kesatuan Bangsa dan Politik) Provinsi Jawa Tengah menyelenggarakan kegiatan Peningkatan Ketahanan Ekonomi Berbasis Kearifan Lokal, khususnya di wilayah Kabupaten Pati.
Kegiatan seminar dengan tema Ngrumat Bebrayan Dalam Penguatan Ketahanan Ekonomi Berbasis Kearifan Lokal digelar di New Merdeka Hotel Pati selama 2 hari, mulai Rabu (4/9) hingga Kamis (5/9).
Peserta seminar terdiri atas para pelaku ekonomi, yaitu ASITA (pelaku pariwisata) dan PHRI (usaha restoran dan perhotelan), pelaku UMKM dan tokoh masyarakat di wilayah Kabupaten Pati, total sebanyak 70 orang.
Peserta seminar terdiri atas para pelaku ekonomi, yaitu ASITA (pelaku pariwisata) dan PHRI (usaha restoran dan perhotelan), pelaku UMKM dan tokoh masyarakat di wilayah Kabupaten Pati, total sebanyak 70 orang.
Meningkatkan Kepedulian Pelestarian Kearifan Lokal Guna Memantapkan Stabilitas Ketahanan Ekonomi yang Sehat, Dinamis dan Kondusif |
Pembukaan kegiatan oleh Kepala Bidang Ketahanan Bangsa Bakesbangpol Provinsi Jawa Tengah, dengan menghadirkan narasumber yang berkompeten dibidangnya, antar lain :
Kepala Kantor Kesbangpol Kabupaten Pati, Drs. Susanto, MM yang mengetangahkan materi Peran Pemerintah Kabupaten Pati Dalam Rangka Percepatan Pembangunan Ekonomi Daerah.
Akademisi Fakultas Ekonomika dan Bisnis Undip Semarang, Maruto Umar Basuki, SE; MSi yang memaparkan materi Dampak Globalisasi Terhadap Pengaruh Kerukunan Ekonomi Bangsa di Daerah.
Kepala Dinas Koperasi dan UMKM Provinsi Jawa Tengah, dengan materi Pengembangan Usaha Kecil di Tengah - Tengah Persaingan Pemodal Besar Dalam Memantapkan Ketahanan Ekonomi Berbasis Kearifan Lokal.
Dan, salah satu tokoh masyarakat pelaku usaha di Kabupaten Pati, yang menyampaikan materi Kiat - Kiat Pengembangan Usaha Kecil di Tengah - Tengah Persaingan Pemodal Besar.
Wisata Pantai Mangrove Desa Tunggulsari Menampilkan Kearifan Lokal Mampu Menarik Minat Wisatawan Asing |
Kepala Bakesbangpol Provinsi Jawa Tengah dalam sambutan yang dibacakan oleh Kabid Ketahanan Bangsa, Siswadi Suryanto, SH; M.Hum mengatakan, tatanan sistem perekonomian global saat ini sedang menghadapi masalah serius.
Dampak dari perang dagang antara USA dengan China saat ini, telah berimbas pada perekonomian dunia, tak terkecuali Indonesia.
"Oleh karena itu, belajar fenomena krisis ekonomi dunia, maka perlu memperkuat ketahanan ekonomi dengan memperbaiki sistem, kebijakan dan etika perekonomian dengan mengedepankan perilaku pelaku ekonomi bangsa yang berbudi luhur dan Pancasilais", ucap Siswadi.
Dengan demikian, lanjutnya, akan mampu mmberikan kontribusi dalam memantapkan penguatan ketahanan ekonomi bangsa, sesuai kearifan lokal yang ada.
Disebutkan, bahwa perekonomian yang baik merupakan salah satu prasyarat menuju negara yang berkesejahteraan.
Tingkat ketahanan dan adaptasi suatu negara terhadap gejala persoalan ekonomi, yang bersifat domestik maupun global, sangat nenentukan kualitas kesejahteraan sebuah negara.
Ketahanan ekonomi, tidak hanya tergantung pada regulasi, tetapi juga faktor produksi dan pengambil keputusan, yang sebagian besar digerakkan oleh mekanisme pasar dan harga, yang berkembang.
Oleh karena itu, pembangunan ketahanan ekonomi bukan hanya menjadi tanggung jawab pemerintah, namun juga masyarakat di pasar lokal dan domestik.
Beberapa hal yang dapat dilakukan dalam rangka memperkuat ekonomi kerakyatan, adalah membangun prakarsa dan peran partisipasi aktif guna menggerakkan sektor ekonomi, pemberdayaan UMKM, mendukung keberadaan industri kreatif dengan penerapan teknologi tepat guna.
Termasuk, menyelenggarakan kegiatan yang bertujuan menjaring aspirasi dan masukan dari masyarakat dan stakeholder terkait.
"Sudah saatnya kita melindungi ekonomi keraktatan melalui berbagai kebijakan Pro Rakyat yang berorientasi pada penguatan UMKM, perlindungan pasar tradisional dan penguatan kualitas produksi", lanjut Siswadi.
Hal tersebut, agar mampu bersaing di pasar bebas dengan tetap pada tatanan budaya luhur bangsa Indonesia.
(RM. Usman)
0 komentar:
Posting Komentar