Pati, RadarMuria.Com
Kekompok warga menolak Program Pamsimas (Penyediaan Air Minum dan Sanitasi Berbasis Masyarakat) yang dikoordinatori oleh Sunaryo, tinggal di Rt. 03 Rw. 03 Desa Kalikalong Kecamatan Tayu, mengirim surat kepada Bupati Pati.
Surat yang diklaim mewakili ratusan warga desa tersebut, berisi penolakan rencana penempatan Program Pamsimas dan meminta Bupati Pati untuk meninjau kembali atau membatalkan rencana itu.
Sunaryo menjelaskan, warga Desa Kalikalong saat ini tidak membutuhkan bantuan air, mengingat sumber air warga telah mencukupi untuk kebutuhan sehari - hari, termasuk kebutuhan air untuk pertanian.
"Juga demi anak cucu di masa depan. Karena keberadaan Pamsimas dikhawatirkan dapat 'mematikan' sumur warga", terang Sunaryo.
Beberapa waktu sebelumnya, ia mengaku, telah melayangkan surat senada kepada Kepala DPUTR, Bappeda dan Dispermades Kabupaten Pati.
Dengan tembusan surat ditujukan kepada Muspika Tayu, Pemerintah Desa Kalikalong, KKM (Kelompok Kerja Masyarakat) dan Satlak (Satuan Pelaksana) yang menangani program tersebut.
Namun, dirasa belum ada tanggapan, maka pihaknya melayangkan surat ke Bupati Pati, tertanggal 21 Agustus 2019.
Ia berharap, Pemerintah Kabupaten Pati akan segera merespon.
"Hal itu supaya ada kejelasan dan kepastian", ujarnya kepada RadarMuria.Com.
Akibat dari rencana program Pamsimas, tutur Sunaryo, menimbulkan polemik dan ketidakharmonisan hubungan antar -warga.
"Padahal program pembangunan yang lain masih banyak. Dan itu membutuhkan dukungan dan kegotongroyongan antar - warga", lanjutnya.
"Padahal program pembangunan yang lain masih banyak. Dan itu membutuhkan dukungan dan kegotongroyongan antar - warga", lanjutnya.
Sebagaimana diberitakan di media ini sebelumnya, bahwa Program Pamsimas Desa Kalikalong menuai pro - kontra dimasyarakat.
Pemerintah Kabupaten Pati pada 2019, menerima Program Pamsimas dari pemerintah pusat, sebanyak 21 titik.
Satu dari jumlah itu untuk Desa Kalikalong, namun mendapat penolakan sejumlah warga.
(RM. Usman)
0 komentar:
Posting Komentar