Pati, RadarMuria.Com
Pimpinan Daerah (PD) Salimah Kabupaten Pati, kembali menggelar Pelatihan Kepemimpinan Pengurus Salimah (PKPS) II, bertempat di Ikosindo University Pati pada Ahad (20/10).
Pelatihan yang diikuti oleh pengurus dari PD Salimah Pati dan perwakilan Pimpinan Cabang (PC) Pati, Margorejo, Gembong, Gabus, Tambakromo, Kayen, Wedarijaksa, Tayu, Juwana serta Jakenan itu, merupakan kelanjutan penyelenggaraan PKPS I.
Ketua PD Salimah Pati, Alyulis Sri Sutiyas dalam sambutan mengatakan, kegiatan itu merupakan program pengembangan SDM yang bertujuan untuk meningkatkan kapasitas, loyalitas dan soliditas semua pengurus PD Salimah Pati.
"Diharapkan, pengurus Salimah memiliki daya saing tinggi dan memiliki potensi yang dapat diandalkan. Oleh karena itu, kapasitas pengurus Salimah senantiasa diasah dan ditingkatkan agar menjadi smart di ranah publik dan masyarakat", terang Alyulis.
Ia juga berharap, peserta pelatihan akan lebih percaya diri dan bertambah ilmu guna menyelesaikan masalah - masalah di tengah masyarakat.
Pelatihan mengetahkan 6 materi yang disampaikan oleh 3 narasumber, yaitu Ketua Pimpinan Wilayah Salimah Jawa Tengah Siti Ina Nuraini, SE dengan tema pertama yakni Mengenal Diri dan Motivasi, serta tema kedua adalah Bersama Salimah Bersama Membangun Diri.
Materi Leadership dan Komunikasi Efektif oleh Ketua Departemen Dakwah PW Salimah Jawa Tengah, Emy Shinta Dewi, SKM; M.Kes.
Sedangkan materi Berpikir Kreatif dan Ketrampilan di Media, dipaparkan oleh Heru Damayanti, S.Si; M.Pd.
"Dengan mengenal diri dan motivasi, maka kita dapat memahami potensi yang ada sehingga menjadi luar biasa. Bersikap optimis untuk senantiasa memotivasi diri. Mindset kita tergantung niat untuk tetap komitmen", ujar Siti Ina Nuraeni dalam paparannya.
Pemateri lain, Emy Shinta Dewi mengungkapkan, dalam leadership, pemimin yang baik dan efektif memiliki karakteristik dominasi dan mampu mengarahkan dengan prinsip memaafkan ketidaksempurnaan orang lain.
Pada bagian materi Komunikasi Efektif, Shinta Dewi menjelaskan, harus ada timbal balik dan dapat mengatasi gangguan - gangguan dalam proses komunikasi.
Dalam skill komunikasi, lanjutnya, juga diperlukan active listening yaitu kemampuan mendengarkan sehingga timbul empati dan akhirnya respect.
"Juga think before you speak. Yaitu mampu mengolah bahasa secara jujur sehingga tepat sasaran dan dapat diterima dengan baik", ungkap Shinta Dewi.
Ia pun kemudian mengajak peserta dengan simulasi permainan komunikasi efektif dan menyenangkan serta penuh keseruan, yaitu meneruskan pesan berantai dengan menggunakan bahasa tubuh.
Menurutnya, inovasi dan kreatifitas itu datang dari mimpi dan motivasi.
"Orang yang kreatif juga senantiasa terpacu berpikir hal - hal baru dan menerapkannya untuk mengatasi masalah", jelas Shinta Dewi.
Narasumber ke- tiga yaitu Heru Damayanti, menyampaikan beberapa hal menarik terkait ilmu komunikasi dan informasi.
Salah satu adalah cara memilih media yang tepat, tips bijak bermedsos dan panduan penulisan berita.
Kegiatan tersebut diakhiri dengan pembagian doorprize dan berfoto bersama.
(RM. Usman /: Iyus)
0 komentar:
Posting Komentar