Wakil Bupati Pati Saiful Arifin (kiri) Bersama Kepala BKPM Bahlil Lahadalia (tengah) Menuju Acara CJIBF & EXPO 2019 (Jakarta, 5/11) |
RadarMuria.Com
Kabupaten Pati siap menampung investasi Penanaman Modal Asing (PMA) asal China dan Korea.
Diperkirakan, sebanyak 59 perusahaan China yang bergerak disektor industri, kayu dan furniture akan merelokasi pabriknya ke wilayah Jawa Tengah.
Termasuk perusahaan Korea yang telah menaruh minat berinvestasi di Kabupaten Pati dengan mendirikaan pabrik sepatu di wilayah Kecamatan Batangan.
Termasuk perusahaan Korea yang telah menaruh minat berinvestasi di Kabupaten Pati dengan mendirikaan pabrik sepatu di wilayah Kecamatan Batangan.
Hal itu diungkapkan Kepala DPMPTSP (Dinas Penanaman Modal Pelayanan Terpadu Satu Pintu) Kabupaten Pati Sugiyono usai mengikuti CJIBF & Expo 2019 yang berlangsung di Assembly Hall Bidakara Hotel Jakarta, Selasa (5/11).
Forum bisnis yang diikuti para kepala daerah dan DPMPTSP masing - masing serta pengusaha itu, diselenggarakan oleh DPMPTSP Provinsi Jawa Tengah, dihadiri oleh Gubernur Ganjar Pranowo, Gubernur Bank Indonesia Perry Warjiyo, Kepala BKPM (Badan Koordinasi Penanaman Modal) Bahlil Lahadalia, Ketua Umum Kadin (Kamar Dagang dan Industri) Jawa Tengah Kukrit S. Wicaksono dan Presiden Direktur PT. Toyota Motor Warih Andang Tjahyono.
Kepala DPMPTSP Kabupaten Pati Sugiyono, AP; MSi dan Jajaran, Bersama Wakil Bupati Saiful Arifin Dalam Acara CJIBF & EXPO 2019 |
Dalam forum ini, dari Kabupaten Pati hadir Wakil Bupati Saiful Arifin, Kepala DPMPTSP Sugiyono bersama Kabid Penanaman Modal Gunawan, Kasi Promosi Endah Murwaningrum dan beberapa staf.
Kepala BKPM Bahlil Lahadalia dalam kesempatan itu menyampaikan, ada 59 perusahaan China yang akan memindahkan pabriknya ke Jawa Tengah.
"Hal itu lantaran Jawa Tengah memiliki sistem pelayanan perizinan yang sangat baik", terang Bahlil.
Bahkan, lanjutnya, Jawa Tengah mendapat peringkat pertama Investment Award 2018 sebagai Penyelenggara PTSP (Pelayanan Terpadu Satu Pintu) Terbaik se- Indonesia.
"Ini bukti bahwa pemerintah memberi suport. Perizinan yang mudah menjadi modal utama mengundang investasi", ujar Bahlil Lahadalia.
Terkait itu, maka DPMPTSP Kabupaten Pati menangkap peluang tersebut dengan menyiapkan berbagai keunggulan untuk menarik minat investor.
"Pelayanan yang baik dan mudah serta tidak berbelit - belit menjadi komitmen kami dalam rangka mendukung investasi", terang Sugiyono.
Selain itu, menurutnya, dibandingkan dengan daerah lain, Kabupaten Pati mempunyai letak yang strategis, angkatan kerja yang memadai serta upah minimum regional yang tidak terlalu tinggi.
"Tentu, beberapa hal tersebut diharapkan mampu menarik minat investor untuk mengembangkan perusahaannya di Pati", pungkas Sugiyono, AP; MSi.
(RM. Usman)
0 komentar:
Posting Komentar