Pati, RadarMuria.Com
Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan (Stikes) Bakti Utama Pati kembali menyelenggarakan LDK (Latihan Dasar Kepemimpinan), bertempat di auditorium 2 Stikes setempat, berlangsung selama 2 hari mulai Jumat (6/12) hingga Sabtu (7/12).
Pelatihan diikuti oleh seluruh pengurus BEM berjumlah 17 mahasiswa dan pengurus Himka sebanyak 13 mahasiswa.
Dalam acara itu sekaligus dilakukan pelantikan pengurus baru BEM dan Himka Program Diploma III Periode 2019 - 2021.
Ketua Stikes Bakti Utama Pati Irfana Triwijayanti, S.Si.T; MKes; MKeb usai melakukan pelantikan mengatakan, LDK merupakan program pengembangan karakter yang bertujuan untuk meningkatkan jiwa kepemimpinan, kemampuan mengelola organisasi serta pengembangan ide - ide kreatifitas mahasiswa.
Dalam LDK tersebut, juga menghadirkan 4 narasumber, yaitu Suparjo, S.Kp; MKes dengan membawa materi 'Kepemimpinan Dalam Organisasi', 'Dinamika Kelompok' dan 'Isu serta Manajemen Isu Mahasiswa Dalam Pengembangan Diri'.
Berikutnya ada Sifa Atika, S.SiT; MKes dengan materi 'Keterlibatan Mahasiswa Dalam Riset dan Pengabdian Masyarakat'.
Narasumber lainnya, Uswatun Kasanah, S.SiT; MKes membawakan materi 'Tata Kelola Organisasi Kampus' dan Siti Marfuah, SST; MPH yang memaparkan 'Pengembangan dan Peran Organisasi Kampus Dalam Peningkatan Tridarma Perguruan Tinggi'.
"Dengan mempunyai karakter leadership, kita dapat menjadi pemimpin yang baik dan bisa memahami karakter anggota. Pemimpin harus mempunyai komunikasi yang baik dengan anggaotanya agar dapat bekerjasama. Pemimpin itu dilahirkan bukan dibuat, tetapi pemimpin juga bisa dibentuk dengan cara berlatih dan belajar", jelas Suparjo dalam paparannya.
Pemateri Sifa Altika mengajak mahasiswa untuk berpikir kreatif dengan program kreativitas mahasiswa yaitu menciptakan ide baru yang dapat menjadi solusi bagi permasalahan masyarakat.
"Kepandaian tidak berarti jika tanpa skill. Karena saat ini yang dibutuhkan adalah kreativitas dan skill", tutur Sifa.
Sedangkan Siti Marfu'ah, dengan mengutip pernyataan Menteri Pendidikan Nadiem Makarim yaitu kita memasuki era dimana gelar tidak menjamin kompetensi, kita memasuki era dimana kelulusan tidak menjamin kesiapan berkarya, kita memasuki era dimana akreditas tidak menjamin mutu.
Siti Marfua'ah juga menjelaskan tentang strategi pengembangan kemahasiswaan, antara lain adaptasi dengan pengembangan karakter, pengenalan potensi diri dan organisasi kepemimpinan serta kemampuan tim.
Berikutnya yaitu prestasi dengan pengembangan minat dan bakat serta pengembangan organisasi.
Dan kreasi yang meliputi enterpreneurship, pendalaman soft skill dan latihan interview menghadapi seleksi kerja.
Di sesi terakhir, yaitu penyampaian materi tentang 'Isu dan Manajemen Isu Mahasiswa Dalam Pengembangan Diri', terjadi dialog dan debat antara pengurus BEM dan Himka terkait sertifikasi nikah dan penghapusan ujian nasional tahun 2020.
Debat berlangsung menarik dan menunjukkan bahwa mahasiswa mampu menanggapi isu yang saat ini sedang menjadi pro - kontra di tengah masyarakat.
Diharapkan, mahasiswa bisa berfikir dan bersikap 'saring sebelum sharing' terhadap suatu informasi.
(RM. Usman -/Tika.Iyuz)
0 komentar:
Posting Komentar