Plt. Kepala Badan Kesbangpol Kabupaten Pati Drs. Susanto, MM Menyampaikan Materi Wawasan Kebangsaan Pada Diklat Cakades Terpilih pada Pilkades Serentak 2019. |
Pati, RadarMuria.Com
Sebanyak 121 Calon Kepala Desa (Cakades) Terpilih hasil Pilkades Serentak 2019 Kabupaten Pati mengikuti diklat (pendidikan dan pelatihan) yang diselenggarakan oleh Pemerintah Kabupaten Pati, dibagi dalam 2 gelombang.
Gelombang pertama sebanyak 65 Cakades yang baru kali pertama terpilih, mengikuti diklat mulai 27 Januari hingga 1 Februari 2020.
Dan gelombang kedua terdiri atas Cakades yang pernah atau terpilih kembali sebagai kepala desa, sebanyak 56 orang, mengikuti diklat yang berlangsung mulai 3 hingga 8 Februari.
Pembukaan diklat bagi para Cakades tersebut, dilakukan oleh Bupati H. Haryanto bertempat di Ruang Penjawi Setda Pati pada Senin (27/1).
Turut hadir Wakil Bupati Syaiful Arifin, Asisten Tata Pemerintahan Dr. Muhtar, Kepala Dispermades Drs. Sugiyono, Kepala Inspektorat Drs. Jumani, Kepala Disdukcapil Rubiyono dan Kepala OPD terkait serta Plt Kabag Tata Pemerintahan Siti Subiati, SH.
Pada hari yang sama, usai pembukaan, selanjutnya diklat dilaksanakan di Ruang Viola Lantai 4 New Merdeka Hotel Pati, dengan penyampaian materi Organisasi, Manajemen dan Kepemimpinan Pemerintahan oleh Widya Iswara Provinsi Jawa Tengah.
Pada hari kedua, Selasa (28/1), peserta mendapat materi Wawasan Kebangsaan yang disampaikan oleh Plt. Kepala Badan Kesbangpol (Kesatuan Bangsa dan Politik) Kabupaten Pati Drs. Susanto, MM.
Dalam pemaparan, Susanto menekankan agar kepala desa lebih mementingkan kepentingan masyarakat daripada kepentingan pribadi.
"Jangan sampai membeda-bedakan warga. Dan harus melaksanakan visi - misi yang pernah disampaikan pada saat kampanye", tegas Susanto.
Pemerataan pembangunan, lanjutnya, harus dlaksanakan oleh kepala desa di seluruh wilayahnya.
"Termasuk kepedulian terhadap kebersihan dan kelestarian lingkungan juga harus diperhatikan. Karena, itu adalah bagian dari wawasan kebangsaan yaitu wujud kecintaan terhadap NKRI", lanjut Susanto.
Ia pun berpesan agar anggaran untuk desa meliputi DD, ADD dan bantuan keuangan lainnya dapat dipergunakan sebaik - baiknya, sesuai peruntukannya.
"Jangan berpikir golek balen, apalagi golek untung. Jangan.!", tegasnya pula.
Susanto mengingatkan, karena saat ini peserta telah terpilih sebagai kepala desa, maka mau tidak mau harus menerima Pancasila sebagai dasar negara, jiwa dan kepribadian, pandangan hidup, ideologi serta sebagai tujuan hidup bangsa.
Karena, menurutnya, pengabaian terhadap Pancasila akan mempunyai dampak, antara lain masyarakat akan alergi terhadap Pancasila, timbul kerusuhan, luntur jiwa nasionalisme dan patriotisme, moralitas bangsa menurun, kolusi -korupsi -nepotisme.
"Juga pornografi, seks bebas, narkoba, terorisme, radikalisme dan anarkisme", tuturnya.
Lebih lanjut, Susanto memaparkan, bahwa saat ini konsep negara, bangsa dan negara telah menjadi pengetahuan yang diterima secara apa adanya.
"Apapun negara yang didiaminya, apapun bangsanya, macam apapun nasionalisme yang dimaksudnya; masyarakat di belahan dunia manapun seolah telah menyepakati bahwa negara - negara lengkap dengan ideologi nasionalisme menjadi bentuk yang 'universal' dan satu-satunya' untuk menyelenggarakan perikehidupan bersama", terang Susanto yang juga menjabat Sekretaris Badan Kesbangpol Kabupaten Pati tersebut.
Adapun Wawasan Kebangsaan, menurutnya, adalah mengamanatkan kepada seluruh bangsa agar menempatkan persatuan dan kesatuan serta kepentingan, keselamatan bangsa dan negara di atas kepentingan pribadi dan atau golongan.
Dokter Dewi Ernawati Cakades Payang (tengah kerudung kehijauan) Bersama 'Rekan Sejawat' Sesama Cakades Perempuan |
Sementara itu, peserta diklat yaitu Cakades Payang Kecamatan Pati, dokter Dewi Ernawati mewakili rekan - rekanya, kepada RadarMuria.Com mengatakan, banyak hal yang didapat dalam mengikuti diklat tersebut.
Ia dengan didampingi 'rekan sejawat' sesama Cakades perempuan menuturkan, bahwa ilmu yang didapat akan sangat berguna didalam tata kelola pemerintahan desa dan pelayanan masyarakat.
"Sangat bermanfaat, apalagi ini sama sekali baru", tutur dr. Dwi Ernawati.
Menjawab pertanyaan, dr. Dewi mengatakan bahwa minat mencalonkan diri dan menjadi kepala desa karena terdorong untuk membangun Desa Payang yang ia cintai.
"Jadi, terdorong untuk membangun Desa Payang supaya lebih maju dan masyarakatnya sejahtera", ungkap dr. Dewi mengakhiri pembicaraan.
Selain materi Organisasi, Manajemen dan Kepemimpinan Pemerintahan serta Wawasan Kebangsaan, peserta diklat juga mendapat beberapa materi lain, yaitu Kewenangan Desa, Perencanaan Pembangunan Desa (RPJMDes dan RKPDes), Penyusunan APBDes dan Pelaporan Penyelenggaraan Pemerintah Desa.
Juga materi tentang DD dan ADD, Pengelolaan Keuangan Desa, Pengelolaan Bumdes dan Kebijakan Pemda Dalam Penyelenggaraan Tertib Administrasi Kependudukan.
Adapun narasumber terdiri atas Forkompimda, Asisten Pemerintahan dan Kesra, Badan Kesbangpol, Dispermades, Disdukcapil, DPUTR, BKAD, Inspektorat, BPN, Bagian Tata Pemerintahan Setda, Bagian Hukum Setda.
(RM. Usman)
0 komentar:
Posting Komentar