Bupati H. Haryanto : "Kita tetap semangat..Kita tidak panik..Tolak corona..!" |
Pati, RadarMuria.Com
Bupati Pati H. Haryanto memberikan klarifikasi terkait isu penyebaran Covid-19, yang marak di media sosial.
Klarifikasi dilakukan di pendopo kabupaten setempat pada Minggu pagi (29/3) dengan didampingi Wakil Bupati Saiful Arifin, Sekda Ir. Suharyono selaku Ketua Gugus Tugas Covid-19, Kepala Dinas Kesehatan dr. Edy Siswanto dan Asisten Bidang Ekonomi dan Pembangunan dr. Edy Sulistyono.
Hal itu menyikapi perkembangan informasi yang beredar di tengah masyarakat pasca meninggalnya Anggota DPR RI H. Imam Suroso asal Pati yang berstatus PDP (Pasien Dalam Pengawasan) terdampak Covid-19 di RSUP dr. Kariadi Semarang, pada Jumat (27/3).
Sebagaimana diberitakan, Anggota DPR RI H. Imam Suroso sepulang dari Jakarta (Rabu, 18/3) telah berasa meriang.
Saat berada di Pati, diketahui, politikus asal PDI Perjuangan itu sempat melakukan kegiatan bersama tim medis RS Mitra Bangsa di ruang publik, yakni sosialisasi Covid-19 dan pembagian masker di Pasar Puri Baru, pengobatan umum di wilayah Kecamatan Dukuhseti dan senam bersama warga di lingkungan tempat tinggalnya, di Saliyan Pati Kota.
Pasar Puri Baru yang merupakan pasar terbesar di Kabupaten Pati dilakukan penutupan sementara antisipasi penyebaran Covid-19 |
Bupati H. Haryanto mengungkapkan Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Pati sebelumnya telah menetapkan tanggap darurat Covid-19, sejak 16 Maret lalu.
Dan atas meninggalnya Imam Suroso, sebut bupati, Pemkab Pati telah mengambil langkah - langkah sebagai berikut :
Pertama, melakukan tracking (melacak) terhadap semua orang yang pernah berinteraksi atau berhubungan langsung dengan Imam Suroso.
"Juga melakukan tracking terhadap petugas kesehatan yang turut mendampingi kegiatan almarhum", jelas Haryanto.
Kedua, mengadakan penyemprotan disinfectant terhadap fasilitas umum, diantaranya Pasar Puri Baru yang menjadi lokasi kegiatan bakti sosial pembagian masker oleh almarhum.
Ketiga, menutup sementara Pasar Puri Baru untuk dilakukan sterilisasi, mulai Sabtu (28/3) hingga Selasa (31/3) mendatang.
Dalam kesempatan itu, Bupati juga meminta kepada masyarakat yang ditracking dan diketahui pernah kontak fisik dengan almarhum untuk mengisolasi diri atau melakukan karantina mandiri di rumah masing - masing.
"Tentang isu bahwa dokter yang mendampingi, yaitu dokter Widi dan keluarga yang dikatakan sekarang diisolasi di RSUP Karyadi, itu adalah tidak benar. Dokter Widi mengisolasi diri di rumah dan telah dilakukan rapid test. Sampai saat ini (hasilnya) negatif", jelas bupati.
Bupati menambahkan, keluarga almarhum beserta ajudan dan sopir yang diisukan meninggal akibat terpapar Covid-19, juga tidak benar.
Adapun istri almarhum, Djeng Asih dan 2 anaknya telah mengisolasi diri di rumah, komplek Bumi Wali Songo Jalan Diponegoro Pati.
Dan hari ini (Minggu, 29/3), bupati menyebut, telah menugaskan tim kesehatan untuk melakukan rapid test terhadap ketiga orang keluarga Imam Suroso.
Terhadap sopir pribadi yang selalu bersama almarhum, juga diminta mengisolasi diri di rumah dan akan dilakukan rapid test pula.
Kepada seluruh masyarakat, diminta agar tidak mudah percaya terhadap berita atau informasi yang belum pasti kebenarannya.
Berita hoaks yang mengatakan bahwa Kabupaten Pati sedang melakukan lockdown, juga dibantah oleh orang nomor 1 di Bumi Mina Tani itu.
"Pemerintah Kabupaten Pati sampai saat ini tidak melakukan lockdown, karena yang mempunyai kewenangan lockdown adalah pemerintah pusat", jelasnya lagi.
Bupati berharap, masyarakat tetap tenang dan melaksanakan kegiatan sebagaimana biasa dengan mengikuti aturan yang ada, terkait pencegahan dan penanganan Covid-19.
"Cuci tangan pakai sabun, membiasakan hidup sehat dan makan makanan bergizi serta memakai masker dan handsanitizer. Juga menjaga jarak dan tidak berkumpul", himbau bupati.
Terakhir, Bupati Haryanto memotivasi dan menyemangati masyarakat agar tidak usah panik namun tetap waspada.
"Kita tetap semangat..kita tidak panik.. Tolak corona..!", ucap Bupati Haryanto.
(RM. Usman)
0 komentar:
Posting Komentar