Pati, RadarMuria.Com
Menghadapi MT (Musim Tanam) ke-2 tahun ini, Dinas Pertanian (Dispertan) Kabupaten Pati memproduksi benih padi unggulan, Inpari-32.
Inpari-32 sangat diminati petani karena memiliki keunggulan dibandingkan benih padi jenis lainnya.
Yaitu, lebih tahan terhadap penyakit, masa panen lebih pendek dan hasil produksi lebih banyak dan rasa enak.
Kepala Dispertan Kabupaten Pati melalui Kepala UPTD Balai Benih Tanaman Pangan Hortikultura dan Perkebunan, Agus Cahyono, kepada RadarMuria.Com mengatakan, pihaknya saat ini sedang memproduksi benih padi jenis Inpari-32 untuk menghadapi MT ke-2 tahun ini.
"Kami memproduksi benih unggul varietas Inpari-32, sebanyak 5 ton", kata Agus.
"Dengan keunggulan yang ada, membuat petani lebih tertarik Inpari-32, dibandingkan jenis lain", lanjutnya.
Kepala UPTD Balai Benih Tanaman Pangan Hortikultura dan Perkebunan, Agus Cahyono, SP menunjukkan gabah kering varietas Inpari-32 hasil produksi Dispertan Kabupaten Pati |
Benih padi varietas unggul itu, saat ini sedang dilakukan uji laboratorium di BPSB (Balai Pengawasan dan Sertifikasi Benih) Dinas Pertanian Tanaman Pangan dan Hortikultura Provinsi Jawa Tengah di Surakarta, untuk mendapat label / sertifikasi.
Uji laboratorium meliputi kadar air, kemurnian, daya perkecembahan, keseragaman dan tingkat kesehatan benih.
Sebelum dilakukan uji, gabah kering yang terkumpul dilakukan proses awal yaitu pengelompokan (staple) dan pembentukan lot.
"Hari ini (Jumat, 8/5) sampel sedang dikirim ke laboratorium dan diperkirakan label atau sertifikasi akan keluar dalam 2 minggu ke depan", terang Agus di kantor UPT Jalan Kembangjoyo Kalidoro Pati.
"Dengan sertifikasi akan lebih menjamin mutu atau kualitas", jelas Agus Cahyono.
"Dengan sertifikasi akan lebih menjamin mutu atau kualitas", jelas Agus Cahyono.
Sebagaimana masa tanam tahun sebelumnya, Inpari-32 banyak digunakan petani di Kabupaten Pati dan kabupaten lain.
Selain benih padi, UPTD juga mengembangkan tanaman buah unggulan Kabupaten Pati, yaitu Jeruk Pamelo dan Jambu Lumut Kayen, bersertifikasi.
Penulis : RM. Usman
0 komentar:
Posting Komentar