Pati, RadarMuria.Com- Bantuan sosial beras dari PKH (Program Keluarga Harapan) di Kabupaten Pati mulai disalurkan dan didistribusikan kepada KPM (Keluarga Penerima Manfaat).
Launching bantuan berlangsung di Gudang Beras Bulog 204 Sukokulon turut Kecamatan Margorejo, Senin (28/9), dihadiri Bupati Pati Haryanto, Kepala Dinsos, Kepala Bulog dan Forkompimcam Margorejo.
Bansos itu merupakan bantuan dari Kementerian Sosial RI dengan harapan dapat meringankan beban ekonomi masyarakat ditengah pandemi Covid-19.
Bantuan Sosial Beras Program PKH di Kabupaten Pati mulai didistribusikan.Sebagai salah satu Jaring Pengaman Sosial (JPS), pemerintah melalui program tersebut memberi bantuan kepada 10 juta KPM di seluruh Indonesia.
Dalam kesempatan itu, secara simbolis, Bupati Haryanto menyerahkan bansos beras kepada warga, tanda dimulainya penyaluran bantuan tersebut.
"Bantuan yang diberikan harus benar - benar dimanfaatkan dengan baik, jangan sampai disalahgunakan. Tujuannya agar penerima manfaat tidak sampai kekurangan pangan dimasa pandemi", ujar bupati.
Bupati menyebut, masih ada 61 desa di Kabupaten Pati yang terkena dampak Covid-19.
Menurutnya, kesuksesan program itu tergantung pada 2 aspek, yakni kualitas beras dan ketepatan penerima.
"Sehingga hal itu menjadi tanggung jawab bersama, baik jajaran Kementerian Sosial maupun Perum Bulog", terang bupati.
Guna mencapai hal itu, ungkap bupati, dibutuhkan adanya koordinasi, singkronisasi dan pengendalian antar pihak.
Mewakili masyarakat, Haryanto mengucapkan terima kasih kepada pihak yang telah membantu terwujudnya program itu.
"Semoga pelaksanaan bantuan dapat berjalan lancar sesuai ketentuan dan dapat dimanfaatkan dengan sebaik - baiknya", ucap Haryanto.
Acara diakhiri dengan pelepasan truk bermuatan beras bantuan oleh Bupati Haryanto, selanjutnya didistribusikan ke Kecamatan Dukuhseti.
Kepala Cabang Bulog Pati, Yonas Haryadi mengemukakan, Bantuan Sosial Beras yang disalurkan mencapai 1600 ton, untuk bulan Agustus dan September.
Stok beras yang ada di gudang Bulog Pati setelah dikurangi jatah bansos, ungkap Yonas, masih sebanyak 5.800 ton.
(RM. Usman : po3/PO/MK)
0 komentar:
Posting Komentar