Pati, RadarMuria.Com Anggota DPR RI dari Fraksi PDI Perjuangan, Riyanta mendorong dilakukannya pengembangan potensi wisata di Wisata Agro Jollong, Kecamatan Tlogowungu.
Hal itu disampaikan Riyanta kepada Manajemen PTPN IX Jollong selaku pengelola tempat wisata alam yang letaknya di lereng Gunung Muria itu, usai kegiatan kunjungan dan dialog dengan para konstituennya, Rabu (17/05/23).
"Saya melihat potensi perkebunan PTPN IX Jollong ini sangat besar untuk dikembangkan. Kebetulan posisinya berada di lereng Muria disisi timur. Dan bila terus naik ke sana, bisa sampai ke Puncak Songolikur. Konon ceritanya, Ki Semar Bodronoyo pernah bertapa di sana, termasuk tokoh pewayangan lainnya, situsnya ada di sana", terang Riyanta.
Selain itu, dia menilai, topografi yang dimiliki daerah wisata tersebut, sangat bagus. Pun bila dibandingkan dengan wisata alam daerah lain, misal Yogyakarta, Magelang, Purworejo, Temanggung dan Wonosobo, yang saat ini menjadi daerah -daerah yang dikembangkan oleh pemerintah pusat sebagai tujuan wisata.
"Saya menilai, daerah pegunungan Muria ini lebih indah daripada daerah - daerah tadi yang disebutkan", ungkapnya.
Jangkauan lokasi yang tidak jauh dari Kota Pati, Kudus dan Jepara, tambah Riyanta, Wisata Agro Jollong kedepan diharapkan mempunyai daya tarik tersendiri yang mampu menyedot kunjungan wisatawan.
"Dengan demikian, pariwisata ini kedepan juga akan mampu meningkatkan perekonomian masyarakat sekitarnya", harapnya.
Riyanta juga meminta Manajemen PTPN IX Jollong untuk bisa bekerjasama dengan stekholder terkait, mulai dari pemerintah daerah, provinsi hingga pemerintah pusat, dalam rangka mendukung pengembangan potensi wilayah itu.
Politisi asal Pati ini menyebut, daya dukung yang dimiliki oleh PTPN Jollong yang sangat terkenal yaitu produk Kopi Jollong, jenis robusta.
"Bahwa kopi Jollong, konon katanya adalah yang terbaik didunia. Hanya brand-nya kadang - kadang kalau sudah sampai di luar negeri, tidak lagi menggunakan nama Jollong", sebutnya.
Sementara itu, Koordinator PTPN IX Jollong, Haris Damono menjelaskan, saat ini pihaknya mengelola perkebunan dengan komoditas utama kopi.
"Selain itu juga mengelola Wisata Agro Jollong, yang berdiri mulai 2012 lalu. Keberadaannya sudah dapat dirasakan manfaatnya oleh masyarakat sekitar, yakni terserapnya tenaga kerja dan usaha UMKM", jelas Haris Damono, didampingi Koordinator Kantor Nur Ahmad dan Marketing Wisata, Cicik Tri Muryani.
Panorama alam yang indah menjadi daya tarik Wisata Agro Jollong, sehingga layak dikunjungi. Wisatawan dapat menikmati fasilitas yang tersedia, antara lain taman, kedai kopi, gasebo lesehan, aula, penginapan, area parkir yang cukup luas dan bukit pandang.
"Pengunjung bisa menikmati pemandangan lereng Muria yang tampak 3 waduk sekaligus, yakni Waduk Seloromo, Waduk Gunungrowo dan Waduk Tlogowungu. Sunset dan gebyar lampu di malam hari, bisa dinikmati juga oleh pengunjung", ungkapnya.
Setiap hari, khususnya pada akhir pekan dan hari libur, banyak pengunjung yang singgah menikmati suasana, sambil menikmati makanan - minuman yang dijajakan pedagang. Dan ketika pulang, pengunjung bisa berbelanja oleh - oleh khas antara lain, kopi Jollong, jeruk pamelo dan buah lainnya, sayur - mayur dan aneka bibit tanaman, serta tape gembong.
PTPN IX Jollong sendiri saat ini memiliki pegawai/ karyawan sebanyak 116 orang terdiri atas manajer hingga staf, ditambah pekerja lainnya. Dengan area perkebunan seluas 527 hektar.
Akses jalan menuju lokasi Wisata Agro Jollong yang sempit, saat ini masih menjadi kendala bagi pengunjung yang jumlahnya rata - rata mencapai 500 hingga 600 orang per minggu.
(RM. Usman)
0 komentar:
Posting Komentar